Friday, 26.04.24, 13:46
Welcome Guest | RSS
-New Divide-
Main
Registration
Login
Site menu

Section categories
Tips | Trik | Tutorial [4]
Renungan & Motivasi [10]
POEMS and POETRY [3]

Tips | Trik | Tutorial
Renungan & Motivasi
POEMS and POETRY

Search

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Site Info



  • Main » Files » Renungan & Motivasi

    Kisah Cinta Seorang Anak..
    13.06.09, 20:40
    bayi1
    Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki,
    wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku,
    memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini
    memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain
    saja.

    Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya
    membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun
    melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya
    menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga
    Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan
    membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah.

    Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa
    stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu
    melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu
    menuruti perkataan saya. Saat usia Angelica 2 tahun, Sam meninggal
    dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi
    semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya
    mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya
    pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang
    sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja. Kemudian saya
    tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar
    hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak
    kejadian itu.

    Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia
    Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat
    buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah
    sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah
    berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah
    perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi
    yang mengingatnya.

    Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti
    sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari
    betapa jahatnya perbuatan saya dulu.tiba-tiba bayangan Eric melintas
    kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric. Sore
    itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad
    dengan pandangan heran menatap saya dari samping. “Mary, apa yang
    sebenarnya terjadi?”

    “Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal
    yang telah saya lakukan dulu.” aku menceritakannya juga dengan
    terisak-isak. Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah
    memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangis
    saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang.
    Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari
    hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya
    tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric…

    Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada
    sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya
    mengamatinya dengan seksama… Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali
    potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan
    Eric sehari-harinya. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap
    sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor.
    Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala
    ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.

    “Heii…! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!”

    Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, “Ibu, apa ibu kenal
    dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?”

    Ia menjawab, “Kalau kamu ibunya, kamu sungguh tega, Tahukah kamu, 10
    tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus
    menunggu ibunya dan memanggil, ‘Mommy…, mommy!’ Karena tidak tega,
    saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya.
    Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah,
    namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan
    yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis
    setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu…”

    Saya pun membaca tulisan di kertas itu…

    “Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi…? Mommy marah sama
    Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji
    kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom…”

    Saya menjerit histeris membaca surat itu. “Bu, tolong katakan…
    katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang!
    Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!”

    Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.

    “Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric
    telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya
    sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan
    di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut
    apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya
    ada di dalam sana… Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari
    belakang gubuk ini… Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang
    lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana.”

    Category: Renungan & Motivasi | Added by: geghans
    Views: 4696 | Downloads: 0 | Comments: 20 | Rating: 2.2/5
    Total comments: 3
    3 Dageavaincany  
    0
    Additional more kits contents. These are beside have, canteen could difficult or expensivePenicillin
    Aloe Vera Gel
    A adequate shapes advantage sizes be proper of bandaids
    Muscle Relaxers
    Stitching Kit
    Advil
    CPR Mask
    Thermometer
    Neosporin
    2-3 Wizard Bandages
    Other Pain Killers
    Blood Cut off Cuff
    Pieces for tourniquets
    Immodium AD
    Vicodin

    1 iyen  
    0
    jgn menilai orang dr kekurangannya..... krn hati setiap manusia ada cinta yang teramat dalam untuk diungkapkan kpd seseorang.....

    2 geghans  
    0
    yups... bener.
    Makanya, jangan ngeliat Manusia dari satu sisi aja..
    Oke.. dry

    Name *:
    Email *:
    Code *:
    Site friend
  • Geghans
  • Ekplorasi Dunia
  • My Facebook
  • pascalsourcecode.co.cc

  • Leave Message Here


    Login form


    Copyright MyCorp © 2024
    Free web hostinguCoz