Anton dan Angel
adalah dua kakak beradik yang mempunyai kehidupan malang. Ibu mereka
meninggal dan ayah mereka tidak bertanggung jawab hingga menitipkan
mereka pada sanak saudara mereka di Jakarta. Usia mereka masih sangat
kecil, Anton berusia 10 tahun dan Angel 7 tahun, mereka terlahir dari
keluarga miskin. Ayah
mereka yang hanya kuli bangunan tidak sanggup menampung mereka, yang
lebih menyedihkannya lagi, mereka tersiksa tingga bersama kerabat
saudara mereka. Angel sering mengeluh kelaparan, sang kakak yang tidak
tega melihat betapa mereka dijadikan pembantu dalam keluarga itu
memutuskan lari dari keluarga kejam itu.
Mereka hidup di
jalanan, kemudian seorang mafia pengguna anak-anak jalanan mengambil
mereka dengan iming-iming makan dan tempat tinggal. Ya, mereka memang
dapat tempat tinggal dan makan yang cukup, tapi mereka harus bekerja.
Kedua saudara itu harus menghabiskan 16 jam di jalanan dan pulang saat
malam hari lalu berangkat bekerja di pukul 7 pagi. Anton dengan
kemoceng pembersih bertugas mencari mobil yang bersedia memberikan
waktunya untuk dibersihkan sedangkan Angel menjadi pengamen
disampingnya. Uang yang mereka hasilkan memang tidak seberapa tapi
cukup membuat mereka bertahan hidup, setidaknya mereka tidak mengalami
siksaan fisik seperti saat tinggal bersama saudara mereka. Suatu pagi
keduanya duduk dikolom jembatan sambil menikmati sepotong bekal roti
sebagai sarapan pagi. Angel terdiam, ia tidak terlihat nafsu untuk memakan roti coklatnya. Sang kakak bertanya..
“Kenapa kamu tidak makan?”
“Angel tidak lapar..”
“Bohong, kamu pasti sedang memikirkan sesuatu..”
“ Kakak, kenapa kita terlahir jadi orang miskin?”
“ Karena kita tidak punya uang, kita miskin karena keadaan.. Angel.”
angel terdiam kemudian bertanya kembali..
“Kak, bagaimana rasanya sekolah, kakak kan pernah sekolah dulu”
Sang kakak terdiam, ia memang pernah sekolah walau hanya hingga kelas 2SD.
“Kakak merasa senang tentunya, tapi sekarang kakak sudah lupa bagaimana rasanya..”
Angel terdiam, ia menatap wajah sang kakak dengan lesuh.
“Angel ingin sekolah kak. Angel ingin seperti anak-anak normal lainnya.
Setiap pagi pergi sekolah dengan seragam merah putih. Tidak seperti
kita disini.. Harus jadi pengamen, Angel kan ingin bisa baca dan tulis
juga.. ”
Sang kakak hanya terdiam, ia bangkit dengan menyiapkan kemocengnya.
” Angel, berdoalah pada Tuhan. Semoga iya bisa kabulkan doa kamu. Karena Tuhan tidak pernah tidur, sekarang kita kerja yuk..”
Angel tetap tertunduk resuh, ia tidak berminat untuk mengamen hari ini.
“Tuhan jahat kak..”
“Kenapa kamu bilang begitu..”
“Kalau dia baik, dia ga akan kasih kita hidup seperti ini.. Angel sedih, ini tidak adil”
“Angel jangan bilang begitu, nanti kamu bisa masuk neraka.. Ayo minta maaf sama Tuhan..”
“Ga mau..”
“Ya sudah kalau gitu, kakak tidak mau bicarakan masalah ini. Kakak
harus kerja dulu. Kamu pikirkan saja sampai kamu sadar kamu salah”
Anton kemudian pergi bekerja meninggalkan adiknya yang sedang marah. Ia berdiri di depan mobil mewah saat lampu merah
dengan orang tua lengkap bersama putranya yang terduduk dengan alat
bantu pernafasan. Anton mengetuk pintu kaca sembari menawarkan jasanya.
Supir keluarga itu membiarkan Anton bekerja setelah sang tuan
memberikan respon. Sang anak bertanya pada ibu,
“Ibu, mengapa ia harus ada di jalanan ini?”.
“Karena ia sedang bekerja nak” jawab ibu.
“Tapi dia kan masih seusia aku. Kenapa dia tidak pergi sekolah”
“Karena dia tidak punya uang untuk sekolah..” Tambah sang ayah.
Anton selesai membersikah mobil. Ia menunggu tips untuknya. Sang ayah
hendak memberikan uang, anaknya langsung merespon. “Ayah berikan anak
itu uang, agar ia bisa sekolah.. Tedy mohon” ucap sang anak bernama
Tedy.
Sang ayah menuruti kehendak putranya, Anton begitu gilang ketika menerima uang RP.100.000- , jumlah yang sangat besar.
“Terima kasih tuan..” Ujar Anton. “Uang ini permintaan anak saya Tedy, ucapkanlah terima kasih padanya..”
“Terima kasih Tedy, semoga Tuhan memberkati kamu ya..”
Tedy hanya bisa tersenyum dan mereka meninggalkan Anton. Anton berlari
mendekati sang adik dengan kegilangan. Ia memperlihatkan tipsnya yang
besar. Artinya mereka bisa menabung hari ini, sang adik hanya terdiam
dan bertanya.
“Menabung untuk apa?’
“ Menanbung untuk kamu sekolah nanti?”
“ Jadi kakak mau masukin Angel sekolah ya..?” ucap Angel gilang.
“ Yup, jadi sekarang kamu harus minta maaf sama Tuhan. Tadi kamu kan sudah marah sama Tuhan..”
“ Iya kak..”
Angel memejamkan mata,
mulutnya komat-kamit mengucapkan doa permintaan maaf. Setelah itu sang
kakak mengajak Angel pergi ke sebuah toko buku disekitar jalan, sang
kakak memberikan sebuah buku dan pensil untuknya. Sang adik
kebingungan, tapi mulai hari ini sang kakak akan mengajarkan sang adik
agar bisa menulis dan membaca. Setiap harinya mereka terus melakukan
kegiatan belajar di jalan, Angel anak yang cerdas dengan cepat ia sudah
bisa mulai menulis dan membaca. Saat siang hari itu mereka sedang
menulis, mobil mewah yang sempat memberikan uang banyak pada mereka
muncul.
Anton langsung berlari
mendekati mobil itu, ia menawarkan jasanya. Tapi kali ini sang anak
terduduk bersama ibunya. Angel ikut berlari mendekati kakaknya dan
menawarkan nyanyian dari mulutnya, ketika mereka usai melakukan
perkerjaan masing-masing. Tedy menatap mereka,
“ Kalian bahagia sekali sepertinya..?” ujar Tedy.
“ Bagaimana kamu bisa tau..”
“ Itu bisa aku lihat dari mata kalian..”
“ Siapa nama kamu nak, ?” tanya sang ibu.
“ Saya Anton, ini adik saya Angel. Kami ini kakak beradik,”
“ Dimana orang tua kalian..?” tanya sang ibu,
“ Ibu sudah meninggal dan ayah pergi menghilang..” jawab Angel sedih.
Tedy menatap sang ibu, ia tampak murung. Sang ibu memberikan uang yang sama besarnya saat mereka pernah berjumpa sebelumnya.
“ Kami pergi dulu ya, senang berjumpa dengan kalian..” ujar Tedy.
Kedua anak yang bahagia
itu melambaikan tangan sambil mengucapkan terima kasih. Di dalam mobil
Tedy termenung dan bertanya pada sang ibu.
“ Ibu mereka sangat
miskin dan menderita, tapi mereka begitu bahagia. Mengapa kita yang
hidup kaya dan berlimpah tidak pernah merasakan kebahagian seperti itu,
dan yang terjadi malah saya harus menderita karena jantung kecil ini
yang sudah tidak kuat..”
“ Anakku sayang, semua
kehidupan sama saja. Yang terpenting kamu percaya Tuhan menakdirkan
kehidupan setiap umatnya dengan penuh tujuan..”
“ Mereka anak-anak yang malang bu, saya akan berdoa kepada Tuhan agar mereka selalu dilindungi..”
“ Berdoalah nak..”
Angel dan Anton begitu
bahagia, mereka langsung pergi berlari membeli eskrim yang selalu
mereka lihat di depan papan iklan. Mereka membawa eskrim itu pulang
untuk makan dirumah, Angel bertanya kepada sang kakak,
“ Kak, nama anak itu siapa ya? Kenapa dia kalau ngomong pake alat aneh di mulutnya..”
“ Namanya Tedy.. kakak juga tidak tau kenapa? Sekarang kita pulang dulu..”
“ Kak kejar aku ya.. siapa yang sampai di rumah boleh makan eskrim paling banyak.!”
“ Angel jangan lari..”
Angel berlari sambil
membawa eskrim tanpa melihat sepeda motor yang melaju dengan cepat dan
menabraknya. Eskrim itu terjatuh bersama tubuh Angel yang penuh luka.
Sang kakak hanya bisa menangis dan meminta tolong, sang pengemudi motor
melarikan diri.
***
Tedy menuju rumah
sakit. Sang ibu terpaksa membawa putranya melihat kondisinya terus
melemah. Dokter mendekati sang ibu dengan wajah cemas sambil berkata.
“ Kami sedang berusaha
mencari jantung yang sehat untuknya, tapi anak anda masih terlalu
kecil. Sangat sulit mencari donatur yang mau melakukan donor..kalaupun
ada dipasar gelap, kami harus membawa anak anda ke China, itu pun kami
tidak yakin.”
“ Dokter.. saya terus berdoa agar semua berjalan dengan kehendak Tuhan..”
Anton berdiri menatap sang adik yang terbaring di rumah sakit, mulut sang adik terus mencari sang kakak,
“ Kakak disini..Angel jangan takut ya..”
“ Kak eskrimnya mana.. eskrimnya mana.”
Anton hanya bisa
bersedih hati, sang adik terus berhalusinasi tentang eskrim yang ingin
mereka nikmati. Dokter mencari orang tua anak, tapi hanya Anton yang
muncul. Angel mengalami patah tulang kaki dan geger otak. Ia harus
segera di operasi, dokter meminta Anton untuk mencari dana agar operasi
bisa dijalankan. Anton berlari pulang bertemu dengan bosnya, seorang
mafia anak jalanan, Anton memohon bantuan kepada pria yang dipanggil
bos itu.
“ Bos, adik saya butuh uang,. Dia harus dioperasi..bantu saya bos, kalau tidak, Angel akan mati..”
“ Bos tidak punya uang, hasil jeripayah ngamen kamu aja uda bikin bos nombok uang hidup kamu. Ga bisa..”
“ Bos saya janji akan ganti secepatnya , saya mohon bos..”
Tiba-tiba bos kedatangan tamu, Anton diusir keluar.Perbicangan
itu mengarah pada sebuah perjanjian bisnis dengan tamunya. Anton
disuruh masuk ke ruangan, ia tidak mengerti orang itu memeriksa
tubuhnya dengan teliti dan mengatakankalimat terakhir “ Bagus dan cocok” setelah itu pergi dengan penuh senyum. Bos memeluk Anton sambil berkata.
“ Kamu mau adik kamu selamat?”
“ Iya bos.”
“ Kalau begitu kamu harus berkorban, kamu harus ikutin mau bos.. bos janji adik kamu bakal sembuh. Dijamin..”
“ Bos janji..”
“ Yup, ini uang buat
bayar muka biaya rumah sakit adik kamu, kamu kasih ke dokter itu,
setelah itu sisanya bos bayar kalau kamu uda turuti mau bos, sekalian
kamu jenguk adik kamu soalnya besok kita mau pergi jauh, biar ntar adik
kamu diurus sama orang bos! Ok!”
Anton menerima uang itu
tanpa pernah tau apa yang diinginkan sang bos, dokter menerima uang itu
dengan bingung tapi langsung melakukan pertolongan kepada sang adik. Ia
mendekati sang adik yang terbaring,
“ Angel kakak harus
pergi, kalau sudah selesai kerjaan kakak. Kakak bakal kembali lagi,
Angel cepat sembuh dan jangan nakal ya.. kakak janji pulang bawa eskrim
buat kamu..”
“ Kakak mau kemana?”
“ Kakak mau ikut bos, kamu istirahat ya..”
“ Kak, jangan lama-lama ya. Angel takut sendirian..”
“ Baik, kakak janji.
Kalaupun kakak tidak kembali cepat, percayalah kakak akan kembali suatu
saat dengan cara apapun sama kamu. Hidup atau mati kakak akan selalu
ada di dekatmu..”
Angel menangis membiarkan sang kakak pergi. Ia memasuki ruangan operasi.Anton bersama bos pergi kesebuah tempat dimana terdapat ruangan aneh yang dipenuhi oleh alat-alat kedokteran.
“ Kita mau ngapain disini bos?”
“ Kita akan melakukan
sebuah pekerjaan, tapi tenang saja perkerjaan ini akan membuat adik
kamu bisa cepat keluar dari rumah sakit dengan selamat. Sekarang kamu
ikutin saja apa kata orang itu”
Orang asing itu
mendekati Anton, ia menutup mulutnya dengan kain dan beberapa saat
kemudian ia tertidur. Anton terjebak dalam sebuah organisasi penjualan
organ tubuh, ia pun dibunuh dengan mengambil semua organ-organ yang
berguna, bos yang kejam itu mendapatkan uang dengan perbuatan yang
sangat jahat. Maka pergilah Anton dari dunia ini untuk selamanya.
Tedy yang mulai sekarat
mendapatkan informasi kalau jantungnya telah ia dapatkan. Mereka pun
membawa jantung sehat itu ke China untuk melakukan operasi. Ia tidak
akan pernah berpikir kalau jantung itu didapatkan dari organisasi
terlarang yang merampas hidup Anton untuknya. Operasi itu sukses dan
kini ia bisa hidup dengan baik.
Angel mulai bingung
dengan keberadaan sang kakak, pihak rumah sakit tidak lagi mengerti
siapa yang akan menanggung biaya hidup sang gadis ciliki. Bos melanggar
janjinya untuk membayar uang rumah sakit sesuai perjanjian dengan
Anton. Beruntung media cetak mendengar nasib malang dari Angel, ia pun
diselamatkan oleh berita umum yang memberitakan keberadaan gadis malang
sepertinya. Seorang wanita kaya tanpa anak berminat untuk mengangkatnya
sebagai anak dan membawanya pergi dari Indonesia untuk hidup baru di
Amerika.
Tapi Angel selalu
menangis mencari sang kakak, sang ibu baru kemudian melapor ke Polisi
untuk mencari sang kakak. Ia mendapatkan berita milis tentang Anton,
tapi tidak ingin memberitahu Angel hingga ia dewasa. Bos bersama
sindikatnya di tangkap dan dipenjarakan akibat perbuatannya. Angel pun
tumbuh dewasa dan perlahan mulai hidup tanpa merasakan kehadiran sang
kakak. Ketika ia mengijak 15 tahun, ia baru mendapatkan berita itu dari
sang ibu. Sang kakak telah meninggal karena perbuatan kejam orang jahat.
Kini ia seorang diri di
dunia ini, tapi janjinya pada sang kakak untuk menjadi orang besar
tidak pernah berhenti. Ia hidup dengan tekun dan mengambil jurusan
hukum. Ketika ia mulai dewasa ia jatuh cinta pada seorang pria satu
kampusnya.
Dan pria itu adalah Tedy. Takdir yang mempertemukan mereka seolah ingin menjalankan janii sang kakak pada sang adik.
Hidup atau mati, kakak akan selalu dekat bersamamu.
Tedy dan Angel pun menikah tanpa pernah tau mereka telah dipersatukan oleh takdir.
|